Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandar Lampung secara rutin mengadakan intensifikasi pengawasan produk pangan yang beredar di Bandar Lampung selama Bulan Ramadhan, Rabu (14/4).
Kepala BBPOM di Bandar Lampung Susan Gracia mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak awal Ramadhan. "Jadi mulai dari kemarin hari pertama puasa kita sudah menguji sampling dan uji di laboratorium keliling, 75 sampel khususnya makanan," ujarnya saat diwawancarai awak media.
Dari pengujian 75 sampel makanan yang didominasi takjil tersebutlah, hasilnya dipastikan aman dari zat-zat dan bahan pengawet berbahaya.
"Alhamdulillah hasilnya takjil yang beredar di pasar-pasar takjil dan Psar Tugu, aman dari bahan berbahaya. Jadi pewarna tekstil yang kita uji rhodamine B (pewarna sintetis), formalin dan boraks semuanya tidak ditemukan dari sampel-sampel yang kita uji," terangnya.
Pihaknya mengimbau agar pedagang memenuhi ketentuan yang berlaku. "Alhamdulillah hari pertama dan hari kedua aman terkendali, dan itu harus kita sampaikan kepada masyarakat supaya tenang. Imbauan kita kepada pedagang untuk memenuhi ketentuan yang berlaku, kita sudah sering melakukan pembinaan," imbaunya.
Kepada pembeli, BBPOM mengimbau agar selalu mengecek kemasan, label, izin, serta masa kadaluarsa. "Pembeli minimal cek kemasan, label, izin edar dan kadaluarsa. Rutin, khusus selama bulan puasa dan menjelang hari raya itu ada enam tahapan di seluruh Indonesia, nanti hasilnya akan dilaporkan kepada kepala BBPOM RI," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Kadek Sumartha mengatakan, pengawasan pangan saat Ramadan ini dilakukan lebih intensif.
"Pada puasa dan menjelang lebaran yang biasanya rutin namun kita lakukan lebih intensif pengecekan terutama takjil yang akan dikonsumsi saat buka puasa. Kita harus jamin keadaannya agar masyarakat tidak ragu lagi untuk membeli kepada pedagang-pedagang takjil," pungkasnya.